Sabtu, 28 Agustus 2010

Ejakulasi Dini

Normal Ejakulasi :
Ejakulasi terbagi 2 tahap :
1. Phase Emisi
Emisi dipicu oleh system syaraf otonom daerah T10-12 dan L1-2 dari sumsum tulang belakang, sehingga timbul kontraksi dari otot – otot vas deferens (saluran sperma), prostat dan vesika seminalis, menyebabkan berkumpulnya semen (cairan sperma + spermatozoa) di urethra.
2. Phase Ejakulasi
Aktifnya otot somatis daerah pinggul bawah dan penis disertai menutupnya katup dari kandung kencing, menyebabkan terdorongnya sperma dari urethra keluar.

Macam disfungsi ejakulasi :
a. Ejakulasi dini (premature ejaculation)
b. Ejakulasi ke dalam (retrograde ejaculation)
c. Ejakulasi terhambat / tidak ejakulasi (delayed ejaculation / an ejaculation)
d. Rasa nyeri waktu ejakulasi (painful ejaculation)

a. Ejakulasi dini (premature ejaculation)
Ejakulasi dini adalah ejakulasi yang terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit dengan rangsangan yang minimal, belum diinginkan dan membuat perasaan kecewa baik bagi yang bersangkutan, pasangan atau keduanya. Ejakulasi dapat terjadi sebelum, saat dimasukkan atau beberapa kali gesekan di dalam vagina.
Ejakulasi dini dapat terjadi pada semua usia, terbanyak pada usia muda.
Ejakulasi dini merupakan kelainan terbanyak dari disfungsi ejakulasi dan juga disfungsi seksual pada pria.

Pembagian ejakulasi dini :
a. Lifelong (primer) bila ejakulasi dini terjadi sejak awal aktif melakukan hubungan seksual.
b. Aquaired (sekunder), ejakulasi dini yang terjadi setelah awalnya normal.

Penyebab ejakulasi dini :
a. Untuk lifelong / primer ejakulasi dini disebabkan faktor neurobiologi
b. Untuk sekunder ejakulasi dini sering disebabkan oleh prostatitis, disfungsi ereksi.


b. Retrograde ejaculation
Pada ejakulasi yang normal sperma (semen) akan disemprotkan keluar, tapi pada kasus ini sperma masuk ke dalam kandung kencing oleh karena katup dari kandung kencing tidak menutup sempurna sewaktu ejakulasi.
Penderita biasanya merasakan terjadinya ejakulasi dan bisa mencapai orgasme, sering hanya ditemukan beberapa tetes cairan semen.
Pada pemeriksaan urine setelah merasa ejakulasi akan ditemukan sejumlah sperma di dalam urine.
Penyebab :
Kelainan anatomi baik bawaan maupun didapat dan gangguan fungsi dari katup kandung kencing. Contoh : kencing manis, operasi prostat, trauma daerah sumsum tulang belakang, penyempitan urethra (urethra stricture), obat – obatan.

c. Ejakulasi terhambat (retarded ejaculation)
Terjadinya ejakulasi yang sukar sehingga membutuhkan waktu yang lama walaupun ransangan seksual cukup, terjadinya menetap atau berulang dan menimbulkan penderitaan baik bagi penderita maupun pasangannya.
Penyebab :
Trauma psikologis, neurobiologis.

d. Nyeri ejakulasi (Painful Ejaculation)
Perasaan panas sampai nyeri didaerah perineum, urethra dan ujung urethra / penis yang terjadi pada saat ejakulasi atau sesaat setelah ejakulasi.
Penyebab :
Sering karena adanya infeksi daerah kandung kemih, kantung cairan sperma (vesica seminalis), prostat dan saluran kencing (urethra), serta adanya gangguan syaraf (neuropathy) seperti pada kencing manis.