Keadaan di mana tidak terjadi kehamilan setidaknya 12 bulan setelah senggama tanpa kontrasepsi. Infertilitas merupakan masalah pasangan suami istri (pasutri) yang dihadapkan kepada kesukaran untuk punya anak. Sekitar 10-12 % pasutri mengalami infertilitas. Faktor wanita berkisar sekitar 41 %, pria menyebabkan sekitar 24 %, kedua pihak sekitar 24 %, sedangkan 11 % sisanya tidak dapat ditunjukkan penyebabnya secara pasti.
Penyebab infertilitas pria :
- Produksi sperma yang tidak normal (sekitar 60 %), yang dapat disebabkan karena kelainan genital, infeksi gondongan, faktor genetik, penyakit sistemik, varikokel, temperatur, antibodi sperma, obat-obatan, bahan toksik, radiasi, dll.
- Adanya hambatan pada saluran sperma, sperma yang telah diproduksi testis harus melewati epididymis dan vas deferens sebelum diejakulasikan. Bila terjadi sumbatan konsentrasi sperma dapat menjadi nol (azoospermia).
- Disfungsi seksual (sekitar 5 %), terjadi disfungsi ereksi dan ejakulasi yang disebabkan karena cidera sumsum tulang belakang, diabetes, pasca operasi daerah pelvis, penggunaan obat anti depresan dan obat anti hipertensi.
- Gangguan hormonal
Alur pemeriksaan :
Dokter memerlukan informasi dari pasutri , mengenai :
Terapi infertilitas pria secara garis besar ada 2, yaitu konvensional dan teknologi reproduksi berbantu.
- Riwayat suami dan istri
- Riwayat hubungan seksual pasutri
- Riwayat kesehatan, mencakup penyakit atau tindakan operasi yang pernah dilakukan.
Terapi infertilitas pria secara garis besar ada 2, yaitu konvensional dan teknologi reproduksi berbantu.
Pencegahan infertilitas pria yg dapat dilakukan :
- Berhenti merokok
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Mengunakan celana dalam yang longgar, mudah menyerap keringat dan tidak ‘double’
- Berhubungan seks yang aman
Informasi yang perlu anda ketahui mengenai pemeriksaan sperma :
- Abstinentia seksual (tidak ejakulasi dengan cara apapun) selama 3-4 hari (rekomendasi WHO abstinentia 2 sampai 7 hari)
- Keadaan pria hari pemeriksaan hendaknya cukup sehat, tidak dalam keadaan letih atau lapar dan cukup beristirahat
- Cara pengeluaran semen terbaik dengan masturbasi di laboratorium, dan harus ditampung secara utuh.
- Sebelum usaha pengeluaran semen dianjurkan untuk membersihan alat genitalia dengan air bersih dan sabun.
- Dalam keadaan dimana pria tidak dapat mengeluarkan sperma di laboratorium, maka boleh yang bersangkutan mengeluarkan di tempat lain, misalnya di rumah dengan memperhatikan hal-hal berikut :
- Masturbasi tidak diperkenankan memakai bahan pelicin seperti sabun, minyak dan lain-lainnya.
- Wadah penampung harus terbuat dari gelas yang sudah dicuci bersih dan dibilas berulang-ulang untuk menghilangkan sisa sabun / ditergen yang di pakai. Botol sebaiknya bermulut lebar, mempunyai volume 20-50 ml.
- Sperma yang sudah tertampung segera dalam waktu setengah jam sudah di serahkan kepada petugas laboratorium. Dalam perjalanan menuju laboratorium suhu sperma dipertahankan sekitar 25-35 derajat celsius, misalnya dalam kantong pakaian yang dikenakan.